Mitos Media Sosial yang Harus Ditinggalkan Bisnis!
Di era digital saat ini, banyak perusahaan memanfaatkan media sosial untuk keperluan marketing. Metode ini dipilih karena bisnis lebih mudah dalam menjangkau target pasar. Namun, dalam perjalanannya terdapat mitos media sosial beredar yang dapat merugikan bisnis.
Munculnya mitos-mitos media sosial tersebut, kerap disalah pahami oleh bisnis. Hal ini menyebabkan bisnis tak dapat maksimal dalam memasarkan produk melalui media sosial atau salah langkah dalam mengambil keputusan yang berakibat pada kerugian. Lantas apa saja mitos media sosial itu? Simak penjelasan lengkapnya pada artikel di bawah ini.
8 Mitos Media Sosial yang wajib Anda tinggalkan diantaranya sebagai berikut:
- Banyaknya followers menentukan kesuksesan performa sosial media.
- Brand harus ada di setiap platform social media
- Marketing lewat media sosial gratis
- Tidak perlu membuat email marketing
- Market media sosial hanya berisi anak muda
- Mengabaikan Feedback negatif dari pelanggan
- Pemasaran melalui media sosial tidak dapat diukur
- Mitos media sosial media tidak mendorong peningkatan penjualan
Apa yang dimaksud Mitos Media Sosial?
Mitos media sosial adalah isu yang beredar di platform media sosial yang belum tentu kebenarannya. Hal ini cukup berbahaya sebab justru bisa merugikan bisnis Anda. Dimana pemasaran lewat media sosial yang seharusnya mampu meningkatkan penjualan, justru menjauhkan bisnis Anda dari pelanggan karena mitos yang Anda tidak benar.
Apa saja Mitos Media Sosial yang Dapat Merugikan Bisnis Anda?
1. Banyaknya followers menentukan kesuksesan performa sosial media
Mitos media sosial pertama adalah semakin banyak followers yang dimiliki menjadi jaminan kesuksesan bisnis. Kenyataannya banyaknya followers jelas tidak menentukan apakah social media brand yang Anda jalankan sukses atau tidak sukses. Sayangnya bisnis yang mempercayai mitos ini mengambil jalan pintas seperti membeli followers, dan jarang berfokus pada penyediaan konten yang berkualitas. Gunakan Instagram, Twitter dan Facebook Anda sebagai medium penyampaian konten yang sesuai tanpa menggunakan cara curang, dan followers yang asli dan interaktif lah yang menjadi ukuran kesuksesan social media presence Anda.
2. Brand harus ada di setiap platform social media
Mitos lainnya adalah pentingnya kehadiran brand Anda di setiap media sosial yang ada. Tidak semua platform media sosial sesuai dengan nature bisnis Anda, dan Anda perlu mereset keberadaan target market Anda di social media yang akan Anda penetrasi. Jangan membuat akun dan memposting secara sembarangan tanpa tujuan dengan harapan akan mengundang interaksi dan mendatangkan banyak trafik ke situs Anda. Pastikan Anda memanfaatkan waktu dan budget Anda untuk fokus di kanal social media yang tepat.
3. Marketing lewat media sosial gratis
Kesalahan persepsi berikutnya banyak terjadi pada mitos ini. Jangan berpikir posting secara reguler adalah strategi marketing via media sosial yang sudah efektif dan cukup untuk dilakukan bagi promosi brand Anda. Anda tidak akan mendapatkan trafik tanpa adanya promosi berbayar yang biasanya disediakan oleh platform media sosial. Platform media sosial menyediakan pilihan ini untuk membantu brand-brand terkoneksi dengan audiensnya lewat jalan yang lebih spesifik dan fokus. Tanpa pemanfaatan fasilitas promosi berbayar ini, Anda buang-buang waktu melakukan postingan gratis di media sosial karena tidak akan nada yang melihatnya.
4. Tidak Perlu Membuat Email Marketing
Kesalahan yang sering dilakukan bisnis setelah mengenal sosial media marketing adalah menganggap bahwa email marketing sudah tidak lagi efisien. Mereka beranggapan fitur media sosial yang lebih canggih untuk berinteraksi dengan target market. Padahal kehadiran email marketing bisa melengkapi strategi pemasaran media sosial dan meningkatkan brand awareness. Kedua metode marketing ini mampu membantu bisnis menjaring lebih banyak pelanggan.
5. Market media sosial hanya berisi anak muda
Mitos yang muncul selanjutnya berhubungan dengan anggapan bahwa hanya orang muda saja yang menggunakan media sosial sehingga brand dan produk untuk audiens yang lebih tua tidak akan menemukan pasar di media sosial. Survey jelas membuktikan bahwa 79% orang dewasa berusia 30 hingga 49 tahun adalah pengguna aktif Facebook, disusul dengan 64% audiens berusia 50 sampai 64 tahun. Jelas ada pasar di media sosial.
6. Mengabaikan Feedback negatif dari pelanggan
Tidak selamanya pelanggan atau audiens akan memberikan feedback sesuai yang kita inginkan. Beberapa diantaranya yang mungkin kecewa atau belum mengenal baik brand Anda memberikan feedback negatif. Meski begitu, Anda tetap harus menanggapi umpan balik tersebut dan membahas cara mengatasi masalah tersebut. Pasalnya jika audiens melihat feedback negatif tidak ditanggapi, mereka akan menganggap bahwa perusahaan tidak profesional. Untuk membantu memberikan respon audiens lebih cepat, Anda bisa menggunakan tools Omnichannel CRM Qontak.com. Dimana sistem tersebut menghubungkan seluruh saluran media sosial dalam satu platform. Dengan begitu, Anda juga lebih mudah memantau termasuk memberikan respon melalui agen-agen support yang bertugas.
Saya Mau Coba Gratis Qontak.com Sekarang!
atau
Saya Mau Bertanya Ke Sales Qontak.com Sekarang!
7. Pemasaran melalui media sosial tidak dapat diukur
Meski pemasaran media sosial sangat luas. Namun, bukan berarti pemasaran melalui social media tidak dapat diukur marketer, hal tersebut hanyalah sebuah mitos. Sebab, ada banyak hal yang harus diukur untuk menilai kualitas kampanye pemasaran mereka, mulai dari CTR hingga customer behaviour.
8. Mitos media sosial media tidak mendorong peningkatan penjualan
Mitos ini tentu saja tidak benar. Sebab banyak bisnis yang berhasil meningkatkan penjualan dan brand awareness setelah menerapkan berbagai strategi digital marketing. Misalnya Perusahaan yang menggunakan Twitter rata-rata mendapatkan dua kali lebih banyak prospek daripada yang tidak. 62% perusahaan yang menggunakan LinkedIn untuk pemasaran telah mendapatkan pelanggan darinya. 52% perusahaan yang menggunakan Facebook untuk pemasaran telah mendapatkan pelanggan darinya.
Abaikan Mitos dan Tingkatkan Media Sosial Marketing Anda Sekarang!
Mitos-mitos media sosial di atas masih beredar dan dipercayai oleh beberapa bisnis. Padahal mitos tersebut tidaklah benar dan bisa merugikan bisnis. Misalnya bisnis yang mempercayai mitos banyaknya followers menentukan keberhasilan, malah melakukan kecurangan dengan membeli followers.
Daripada fokus memikirkan mitos media sosial tersebut, ada baiknya Anda memikirkan cara memaksimalkan social media marketing untuk menghasilkan keuntungan. Salah satu caranya adalah dengan menggunakan tools CRM Omnichannel Qontak.com.
Qontak.com menyadiakan CRM Omnichannel yang menghubungkan saluran bisnis Anda pada satu platform terpadu. Selain itu, Qontak.com juga terhubung dengan WhatsApp Business API dan Instagram API yang dilengkapi dengan fitur canggih. Fitur tersebut memudahkan Anda dalam mengelola dan melayani pelanggan Anda.