Mekari Qontak
Penjualan

3 Trik Jitu Mencuri Followers dari Kompetitor

Online Buyers

Di dunia bisnis tentu kita tidak bisa menghindari yang namanya persaingan. Apalagi kalau bisnis yang kita jalankan termasuk banyak diminati atau memiliki target market luas. Sebut saja seperti bisnis kuliner atau fashion.

Kendati kerap meresahkan, namun kehadiran kompetitor pun sejatinya diperlukan agar kita bisa terus berinovasi dan menemukan terobosan baru untuk mengembangkan bisnis. Tapi tentunya menundukkan kompetitor pun bukan hal yang mudah. Apalagi bagi pemain baru di ranah bisnis tertentu.

Tapi bukan berarti tidak ada cara menyiasatinya. Bagaimanapun kita tidak boleh kalah sebelum berperang. Salah satu cara untuk bisa bersaing adalah dengan mencuri followers kompetitor. Mencuri di sini bukan berarti sebuah tindakan kriminal, tapi lebih kepada mengambil followers media sosial milik kompetitor secara sehat.

Kenapa harus followers-nya? Karena followers merupakan gambaran dari pelanggan. Apalagi kompetitor Anda memiliki ranah bisnis yang sama dengan bisnis Anda, itu berarti target market Anda sudah ada di sana. Dan tentu saja, untuk bisa mencuri followers itu berarti hal pertama yang harus dilakukan adalah menemukan dan menentukan kompetitor yang tepat. Lalu bila sudah ditentukan maka lakukan 4 hal ini:

1. Analisa Aktivitas Kompetitor di Media Sosial

Setelah menentukan mana kompetitor yang harus Anda amati gerak-gerik bisnisnya, maka hal selanjutnya adalah mencari informasi tentang seluruh akun media sosialnya. Bila akunnya di private, maka jangan ragu untuk mem-follow akunnya menggunakan akun pribadi Anda. Setelah itu amati berbagai aktivitas media sosialnya.

2. Facebook

Media sosial pertama kompetitor yang bisa Anda cari tahu adalah Facebook. Telusuri berbagai aktivitas promosi, marketing, branding, hingga interaksinya dengan pelanggan Facebook.

Perhatikan juga waktu postingan seperti hari dan jam aktifnya. Kemudian pelajari seperti apa kompetitor Anda membuat konten dan caption yang bisa menarik sehingga mendapatkan banyak tanggapan dari followers.

3. Twitter

Aktivitas kompetitor di media sosial Twitter juga harus Anda perhatikan. Untuk menganalisa media sosial satu ini sebetulnya bisa lebih mudah dibandingkan Facebook. Anda bisa memanfaatkan sebuah web yakni Twitonomy.

Melalui Twitonomy Anda bisa mencari tahu aktivitas lengkap kompetitor seperti jumlah postingan per hari, postingan yang mendapatkan retweet, atau dijadikan favorit, atau yang di-reply oleh followers. Dengan begitu Anda bisa menganalisa lebih dalam konten seperti apa yang diminati oleh target market Anda.

4. Instagram

Selain Facebook dan Twitter, Instagram pun kini menjadi media sosial yang wajib digunakan bagi sebuah perusahaan. Apalagi kini Instagram sudah berafiliasi dengan Facebook sehingga pemasaran lewat dua media sosial ini bisa lebih mudah.

Di Instagram ini pun Anda bisa menganalisa pergerakan kompetitor. Bahkan selain jenis konten dan caption, Anda juga bisa amati apa saja hashtag (#) yang selalu digunakan oleh kompetitor Anda pada setiap postingannya. Di Instagram dengan menyematkan hashtag yang relevan di setiap postingan dapat membuka peluang akun media sosial Anda mudah ditemukan oleh target market.

Follow Pelanggan Kompetitor yang Potensial

Setelah menganalisa pergerakan kompetitor di media sosial, hal berikutnya yang perlu Anda lakukan adalah mencari followers maupun pelanggan kompetitor yang potensial. Artinya carilah followers aktif kompetitor yang kerap memberikan testimoni, komentar, maupun menanggapi berbagai postingan kompetitor.

Dengan mem-follow, maka ada kemungkinan followers maupun pelanggan tersebut akan penasaran dan akan melihat profil serta akun media sosial Anda. Bagus-bagus kalau pelanggan tersebut langsung tertarik dengan produk Anda atau mem-follow akun Anda.

Nantinya Anda bisa meng-unfollow pelanggan tersebut bila sekiranya ia sudah menjadi pelanggan Anda dengan membeli produk Anda juga.

Beri Likes atau Komentar

Hal yang harus Anda lakukan setelah mem-follow akun pelanggan potensial kompetitor adalah dengan selalu memberikan tanggapan pada setiap postingannya. Karena bisa jadi akun yang Anda follow tersebut tak langsung memberikan respon positif kepada akun Anda. Karena itu Anda yang harus memulai lebih dulu respon positif itu untuk membuat akun tersebut penasaran sehingga ia mengunjungi dan melihat profil akun Anda.

Cross Promotion & Kolaborasi

Cara satu ini terbilang cukup ampuh untuk “mencuri” followers kompetitor. Anda bisa memulai dengan berkolaborasi. Siapa yang bisa diajak berkolaborasi? Tentunya produsen lain yang masih ada hubungannya dengan bisnis Anda.

Lalu, seperti apa cross promotion itu? Anda bisa lakukan dengan sistem penukaran voucher diskon atau mengadakan paket pembelian. Misal jika Anda menjual baju muslimah, maka Anda bisa buat promo setiap pembelian satu produk pelanggan akan mendapatkan voucher diskon yang bisa digunakan saat membeli pasmina atau kerudung di produsen A atau sebaliknya.

Anda juga bisa membuat paket pembelian dengan menjual produk Anda dan produsen lainnya dalam satu paket dengan harga yang lebih murah dibanding harus membeli terpisah. Lalu beritahu promo tersebut ke seluruh followers maupun following Anda. Dengan begitu maka pelanggan kompetitor bukan tak mungkin tertarik membeli produk Anda.

Hal-hal tersebut dapat Anda lakukan dengan dan dapat berhasil selama Anda pun terus berinovasi. Karena hal utama dalam bisnis yang tidak boleh pudar adalah berinovasi. Bila Anda sudah berhenti berinovasi, maka siap-siaplah bisnis Anda akan berhenti berjalan juga.

Artikel terkait

WhatsApp WhatsApp Sales