Mekari Qontak
Pemasaran

Ketahui Dulu 5 Hal Ini Sebelum Memutuskan Membeli Followers

Buying Followers

Salah satu syarat agar dapat menjalankan strategi marketing efektif di media sosial adalah memiliki followers dengan jumlah yang banyak. Sekalipun dapat memanfaatkan tools iklan seperti Facebook ads. dan Twitter ads., namun memiliki jumlah followers yang banyak dapat menjadi cerminan sampai di mana sebuah merek diminati oleh para pengguna media sosial.

Namun kenyataannya tidak mudah untuk bisa meningkatkan jumlah followers. Tak terkecuali bagi merek besar, bila konten yang disajikan dirasa kurang menarik maka pengguna media sosial pun enggan menjadi salah satu follower-nya.

Hal inilah yang mendasari adanya jual-beli followers. Tujuannya agar dapat menjadi magnet bagi pengguna media sosial untuk menjadi follower sebuah merek. Namun dengan membeli followers tak lantas membuat strategi marketing pun menjadi efektif. Pasalnya followers yang dibeli tak semuanya real account, melainkan hanya fake account. Dampaknya adalah tidak adanya interaksi dan tidak sampainya strategi marketing ke target market yang seharusnya.

Untuk itu, bila saat ini Anda berpikiran ingin membeli followers untuk kepentingan bisnis Anda, ada 5 hal yang harus Anda ketahui lebih dulu. Apa saja itu?

1. Reputasi Merek Tinggi

Siapa pun yang sepintas melihat profil media sosial merek Anda dan mendapati jumlah followers yang banyak akan menganggap bahwa merek Anda sangatlah sukses. Selain itu tak sedikit yang akan menganggap bila merek Anda adalah merek terpercaya sekalipun mereka belum pernah mendengarnya. Dan mereka tak sungkan untuk mencoba menjadi followers merek Anda. Inilah salah satu keuntungan yang Anda dapatkan dengan membeli followers.

2. Tidak Perlu Susah Payah

Sekarang sudah banyak yang menawarkan jasa penambah followers. Biasanya mereka akan mematok harga mulai dari Rp 100rb untuk 1000 followers. Nominal yang tergolong murah dibandingkan Anda harus bersusah payah menjalankan berbagai strategi untuk dapat meningkatkan followers dari nol. Cukup dengan mengeluarkan sedikit uang, waktu dan tenaga Anda tak perlu terbuang.

3. Tidak Ada Interaksi

Followers memang banyak, tapi apa gunanya bila jumlah sebanyak itu hanyalah fake account. Followers yang Anda beli kebanyakan hanyalah robot yang tidak pernah bisa berinteraksi dengan Anda. Inilah sisi buruk membeli followers.

Perlu Anda ketahui bahwa tanpa disadari minimnya interaksi dapat memicu followers Anda yang real account menjadi curiga. Sebab tidak ada pertanyaan yang datang maupun keluhan yang Anda coba atasi. Lambat laun hal ini akan berpengaruh kepada reputasi merek Anda di media sosial.

4. Bukan Target Market yang Berdampak Pada Penjualan

Seperti yang sudah dituliskan sebelumnya, followers yang Anda beli merupakan robot atau fake account. Tentu saja hal tersebut tidak akan berdampak pada penjualan Anda nantinya. Sebab bagaimanapun mereka tidak akan membeli produk atau jasa yang Anda tawarkan.

Dan sekalipun ada beberapa followers yang Anda beli merupakan real account berkat sebuah aplikasi atau software tertentu, namun lambat laun mereka akan memilih meng-unfollow merek Anda dengan berbagai alasan. Salah satunya karena mereka menjadi followers Anda bukan atas kehendak sendiri. Atau mereka tidak membutuhkan produk atau jasa yang Anda tawarkan karena memang bukan target market Anda.

5. Akun Merek Anda Berpotensi Terkena Suspend

Biasanya sebuah media sosial akan langsung men-suspend akun tertentu yang dirasa memiliki aktivitas mencurigakan. Tak terkecuali dengan bertambahnya followers dalam jumlah singkat tanpa adanya konten yang menjadi trending. Bila sudah begitu Anda perlu mengeluarkan uang lagi agar dapat mengembalikan akun merek Anda. Dan itu bukan hal yang mudah.

Jadi, coba pikirkanlah lagi sebelum Anda memutuskan untuk membeli followers. Ada beberapa keuntungan, tapi tak sedikit ruginya. Tidak ada salahnya juga bila Anda menggunakan cara yang lebih alami untuk meningkatkan followers meski memakan banyak waktu, pikiran dan tenaga. Karena percayalah bahwa usaha tidak pernah membohongi hasil.

Artikel terkait

WhatsApp WhatsApp Sales