Mekari Qontak
Penjualan

Hindari 5 Kesalahan Ini Saat Menjual!

Sales Mistakes

Banyak yang memiliki keinginan untuk jadi pengusaha. Tapi sayangnya hanya sedikit yang siap dan mampu berjualan. Dan barangkali saat ini Anda ingin menjadi pengusaha, atau sudah menjadi pengusaha namun terkendala dalam melakukan kegiatan sales. Produk atau jasa yang Anda tawarkan kurang diminati banyak orang. Bahkan penjualan setiap waktunya cenderung stagnan dan tak ada peningkatan.

Bisa jadi bukan produk atau jasa yang Anda tawarkan yang salah, melainkan cara Anda menawarkan dan bertindak. Barangkali ada sedikit kesalahan yang Anda lakukan sehingga berdampak pada keputusan akhir calon pembeli.

Karena itu cobalah perhatikan 5 kesalahan ini agar produk atau jasa yang Anda tawarkan dapat laku terjual.

1. Hanya Menjual Tanpa Tahu Solusi yang Kita Berikan

Salah satu hal yang kerap kita lupakan saat menawarkan produk atau jasa kepada calon pembeli, yaitu fokus pada solusi yang kita berikan terhadap kebutuhan mereka. Sudahkah Anda melakukan hal itu?

Kita kerap menawarkan produk atau jasa kepada calon pembeli tanpa langsung menyasar kepada kebutuhan mereka. Misalkan saja saat kita menjual produk kesehatan. Seringkali kita hanya menyatakan bahwa produk kita baik untuk kesehatan tubuh dan dapat membuat penggunanya jauh dari berbagai penyakit. Kalau seperti itu lalu apa bedanya dengan produk kesehatan lainnya?

Jabarkan secara spesifik manfaat produk Anda. Misalkan produk kesehatan Anda dapat mencegah dan menjadi alternatif pengobatan bagi yang memiliki kolesterol tinggi. Produk kesehatan Anda dapat mengontrol kadar kolesterol di tubuh penggunanya. Beritahukan manfaat tersebut beserta data-data lengkapnya.

Buatlah calon pembeli berpikir bahwa ia betul-betul membutuhkan produk Anda, bukan hanya menginginkannya. Dengan begitu Anda pun tak perlu terlalu menjatuhkan harga karena kesadaran calon pembeli atas kebutuhannya. Bukan membeli karena bisa untuk dipakai nanti.

2. Terlalu Bertele-tele

Jelaskan dengan sederhana tujuan Anda menawarkan produk kepada calon pembeli. Jangan terlalu bertele-tele atau rumit. Terkadang hal itu justru membuat calon pembeli Anda bosan dan malas membeli.

Saat menemui calon pembeli Anda bisa memulainya dengan langsung ke pokok masalah. Misalkan produknya sama seperti poin pertama, Anda bisa langsung utarakan maksud tujuan Anda menawarkan produk tersebut.

Atau seperti artikel ini. Bila Anda sudah membaca sampai sejauh ini, itu berarti Anda sedang berusaha menemukan solusi dari permasalahan yang Anda alami. Dan artikel ini mampu menarik minat Anda karena sejak paragraf pertama artikel ini sudah langsung menyasar ke pokok permasalahan yang kebetulan sedang Anda alami.

Pasti hasilnya akan berbeda bila penjelasan artikel ini sejak paragraf pertama sampai tiga paragraf selanjutnya terlalu bertele-tele. Anda akan cenderung lelah dan malah jadi malas untuk lanjut membaca.

3. Mengandalkan Teknik Penawaran Harga

Mahal atau tidaknya harga yang Anda tawarkan untuk sebuah produk cenderung relatif. Calon pembeli akan melihat dari kebutuhannya, fungsi dan manfaat produk yang Anda tawarkan.

Calon pembeli akan menilai produk bantal kesehatan leher dengan harga Rp 1 juta tergolong mahal jika ia tak membutuhkannya. Sementara bagi calon pembeli lain yang mengalami masalah di lehernya selama bertahun-tahun akan menganggap harga tersebut wajar-wajar saja.

Inilah keyakinan yang lebih dulu harus dimiliki Anda saat menjual produk. Jangan mengandalkan teknik penurunan harga untuk membuat orang lain membeli produk Anda. Karena sekalipun Anda menurunkan harga bila calon pembeli tak merasa sangat membutuhkan, maka ia tak akan membelinya.

Sekali lagi, fokuslah pada manfaat dan solusi yang diberikan oleh produk Anda. Bukan fokus pada alasan ‘harga yang terlalu mahal’ dari calon pembeli.

4. Tidak Terbuka Pada Kekurangan Produk

Ada lagi hal yang kadang enggan disampaikan saat menawarkan produk ke calon pembeli, yakni kekurangan produk. Hal itu terjadi karena takut bila calon pembeli yang semula sudah tertarik justru akan mengurungkan niatnya begitu tahu kekurangan produk. Padahal tidak demikian selama kekurangan produk tidak berlebihan dan merugikan konsumen.

Misalkan saja Anda menjual produk kesehatan yang hanya kuat digunakan dua belas jam selama sehari. Bila lebih dari itu maka produk kesehatan Anda tidak lagi beroperasi maksimal. Sampaikanlah hal itu kepada calon pembeli Anda dengan memberikan pengertian kenapa produk bisa seperti itu. Dengan begitu calon pembeli pun dapat lebih mengerti dan tidak mengubah keputusannya untuk membeli produk Anda.

Justru jangan sampai komplain terjadi di belakang karena Anda yang tidak terbuka pada kekurangan produk Anda. Itu akan berpengaruh kepada citra buruk dan penjualan Anda nantinya.

5. Terlalu Berlebihan Memberikan Bonus

Calon pembeli Anda bukanlah anak kecil yang sudi melakukan sesuatu hanya dengan diming-imingi hadiah. Anda pasti sering mendapati produk yang dijual dengan berbagai bonus, seperti dapat diskon dan bonus gratis 1 produk lagi setiap pembelian. Hal seperti itu wajar dilakukan bila produk tersebut baru saja launching demi menarik minat calon pembeli untuk mencoba produknya. Tapi akan berbeda bila hal itu dilakukan dalam jangka panjang.

Bila Anda melakukan hal itu untuk produk Anda dalam waktu yang lama, maka siap-siap saja rasa ragu akan muncul di benak calon pembeli Anda. Mereka akan beranggapan bahwa Anda berusaha menutupi kekurangan kualitas produk Anda dengan iming-iming tersebut.

Karena itu lebih baik fokuslah untuk memperbaiki kualitas produk Anda daripada memberikan bonus yang berlebihan dengan tujuan produk Anda laku terjual.

Artikel terkait

WhatsApp WhatsApp Sales