Bisnis yang melakukan ekspansi atau mengalami pertumbuhan adalah ciri dari bisnis yang sehat dan dinamis. Pertumbuhan dalam bisnis seharusnya sudah menjadi salah satu target bisnis Anda, meski hal ini tidak dengan mudah dicapai. Dibutuhkan proses panjang sebelum hal ini dapat diwujudkan.
Sebagai pemilik usaha kecil-kecilan, sudah sewajarnya Anda juga mendambakan adanya pertumbuhan bisnis secara berkala, dan kalau bisa dalam waktu yang cepat. Namun pada kenyataannya, hal ini bisa memakan waktu dan terdapat beberapa alasan yang menjadi penyebab pemilik bisnis kecil sulit mempercepat terjadinya pertumbuhan dalam bisnis. Mungkin hal-hal inilah yang Anda alami tanpa Anda sadari. Apa saja hal tersebut?
1. Membatasi medium komunikasi
Memang, sekarang semuanya dilengkapi dan membawa alat komunikasi ringkas berupa smartphone dan alat lainnya setiap hari, namun tetap saja hal ini tidak membuat semua orang terkoneksi secara efektif. Jika Anda hanya menempuh jalur komunikasi promosi tradisional dan tidak menggunakan atau hadir di platform di mana kesempatan besar untuk memperluas market berada, maka alat komunikasi Anda tersebut menjadi sia-sia saja. Untuk bisa selalu terkoneksi dan siap menyambut customer, pertimbangkanlah membuat aplikasi sebagai identitas unik bisnis dan alat penjangkau terefektif demi pertumbuhan bisnis. Selain itu, aplikasi juga bersifat sebagai pemberi solusi bagi permasalahan yang mungkin dihadapi oleh customer Anda. Jadilah jawaban demi memperluas bisnis Anda.
2. Kecenderungan mengandalkan insting semata dalam membuat keputusan bisnis
Bisnis yang pintar adalah bisnis yang dapat menjaga kelangsungan hidupnya dan performanya. Bagaimana Anda dapat konsisten melakukannya? Dengan mengandalkan informasi jelas yang terpercaya dan terbukti secara fakta untuk menganalisa apa yang berhasil dan apa yang harus dihentikan. Anda juga perlu melakukannya dengan menentukan Key Performance Indicator atau KPI sehingga performa dapat diukur dan dilacak serta direkam hasilnya. Manfaatkan juga tools analitik yang mudah sekali diakses dan dasarkan keputusan bisnis berdasarkan hasil analisis yang diperoleh. Bisnis kecil yang mengandalkan data akan mampu bekerja secara cerdas dan dilengkapi dengan laporan serta pengetahuan real-time yang berguna bagi bisnis.
3. Tidak melakukan sistem referrals
Bisnis kecil dihidupi oleh referrals dan rekomendasi demi rekomendasi. Biaya marketing yang terbatas membuat referrals menjadi sarana marketing yang efektif dan mudah dilakukan. Secara strategis, referrals sanggup membantu Anda bergerak dan memajukan bisnis yang lebih memberikan hasil karena orang yang direkomendasikan kebanyakan adalah orang yang memang membutuhkan apa yang bisnis Anda tawarkan.
4. Masih saja “bermain” aman
Takut mengambil risiko adalah sikap yang membatasi diri sendiri dan membatasi kesempatan bisnis. Dengan adanya sumber daya dan waktu yang terbatas, wajar jika Anda tidak berpikir Anda memiliki banyak “nyawa” untuk mengambil risiko. Meski begitu, ingatlah kembali awal Anda mendirikan bisnis tersebut. Bukankah Anda mewujudkannya karena memberanikan diri mengambil risiko yang terkalkulasi? Lalu, mengapa tidak melakukannya sekarang agar bisnis Anda pun berkesempatan bertumbuh? Anda justru tengah menyambut kegagalan dengan tidak mengambil risiko.
Tanyakan kepada diri Anda sendiri, siapkah Anda untuk membawa bisnis Anda ke jenjang selanjutnya? Semuanya ada di tangan Anda.