Mencapai semua hal dengan maksimal tentunya menjadi goal bagi siapa saja dalam berbisnis, tidak terkecuali Anda. Semuanya serba mengenai penambahan, ekspansi, pertumbuhan dan dilakukan dengan semaksimal mungkin dan lebih cepat. Alhasil, salah satu kegiatan marketing berupa interaksi pun juga mendapatkan perlakuan yang sama. Interaksi menjadi hal yang sengaja dimaksimalkan secara berlebihan, membuatnya berubah dari interaksi yang normal dan tetap terkontrol menjadi interaksi yang posesif agar pengguna atau customer Anda bertahan selama mungkin dan terikat dengan bisnis Anda. Mengapa interaksi yang seminimal mungkin juga semakin diutamakan?
Sah-sah saja melakukan interaksi yang intens, mengingat semakin lama Anda bisa mempertahankan customer bertahan dalam web Anda semakin baik performa dan semakin terbuka kesempatan Anda menjangkau potensi bisnis yang lebih luas lagi. Namun, tidak selamanya interaksi intens merupakan solusi dan aktivitas yang tepat bagi bisnis Anda. Mengapa Anda perlu mengontrol interaksi seperti ini, terutama dalam aplikasi bisnis?
Karena perlunya performa yang cepat dalam aplikasi, sehingga interaksi dalam bentuk interupsi iklan dan lainnya malah akan memperlambat akses aplikasi Anda.
Fungsi utama dari aplikasi adalah mempermudah pengguna bisnis Anda untuk mengakses kebutuhan mereka. Karena itulah mereka menggunakan aplikasi yang disediakan. Jika terlalu banyak interaksi yang harus mereka lewati, aplikasi yang harusnya mempermudah malah kehilangan fungsinya.
Lalu, bagaimana cara Anda meminimalisir interaksi yang menggangu performa bisnis Anda dan mengontrolnya agar tidak berlebihan?
1. Desain aplikasi sesuai dengan apa yang Anda inginkan dialami oleh customer Anda
Desain aplikasi yang baik akan membantu mempermudah penggunanya. Karena itu, pastikan desain aplikasi yang Anda buat terbukti ramah user dan mudah untuk navigasi.
2. Tes dan terus lakukan tes
Tes berulang kali dan belajar dengan metode trial and error cukup krusial dalam penciptaan aplikasi bebas interaksi berlebihan. Interaksi tentu masih diperlukan, namun tidak setiap saat. Karena itu tes seberapa banyak interaksi yang pas dengan aplikasi Anda, apakah adanya interaksi ini membuat aplikasi menjadi lambat dan bagaimana mengatasinya. Lakukan A/B testing untuk memastikan semua berjalan dengan baik dan flow navigasi aplikasi yang terpilih adalah yang terbaik.
3. Pastikan penempatan menu sudah sesuai
Terkadang, nyawa aplikasi terletak pada kesesuaian penempatan menu dan opsi-opsi yang tersedia. Pemilihan nama icon kategori juga bisa membawa dampak baik atau buruk pada performa aplikasi, dan hal ini juga merupakan bagian dari interaksi.
Ingat selalu, kuncinya adalah less is more, sambil tetap memperoleh jumlah interaksi yang signifikan. Temukan formulanya!