Mekari Qontak
Bisnis lain Penjualan

Cara Penyampaian Brand Produk yang Merugikan Sales

Copywriting

Anda tentu paham betul pekerjaan berat di balik membangun dan memperkenalkan sebuah brand kalau Anda berkecimpung di dunia sales dan marketing. Apa yang Anda sampaikan mengenai brand Anda saat tengah melakukan penawaran pada prospek yang berpotensial sangat krusial dalam menentukan apakah prospek akan menjatuhkan pilihan pada brand Anda. Bahasa yang Anda pilih untuk mewakili brand tersebut haruslah jelas, dan tidak hanya enak didengar saja, tapi juga mewakili identitas brand.

Menggunakan kata-kata dan frase yang sudah berulangkali digunakan hanya membuat brand produk yang tengah Anda tawarkan terjebak di kelas rata-rata dan tidak kunjung bisa menonjol. Akhirnya, brand Anda pun menjadi kurang ‘terasa’. Untuk menghindarinya, berikut ini bahasa-bahasa copywriting dalam sales yang harus Anda hindari.

  1. Kalimat yang hampa

Kalimat ini biasanya memiliki ciri kalimat yang terlihat wow di awal, namun sebenarnya tidak jelas ingin menyampaikan apa. Biasanya, kalimat ini ditandai dengan kemunculan frase “dapat membantu”, “suka”, “secara virtual”, “beperan sebagai”, “dapat menjadi”, “hingga”, “sebanyak”, “melawan”, “serasa”, “seperti”, “diperkaya”, atau “diperkuat”.

  1. Klaim yang tidak selesai

Kalimat lain yang dapat menghancurkan brand Anda biasanya mengandung klaim mengenai produk brand Anda yang lebih baik dan memberikan manfaat lebih pada customer, namun tanpa penjelasan berarti setelahnya. Akhirnya, hal ini malah hanya akan membuat customer tertipu dan tidak bisa membuktikan kebenaran dari klaim yang dibuat brand Anda.

  1. Klaim yang tidak membedakan dengan kompetitor

Klaim ini biasa diistilahkan juga sebagai klaim “Air itu basah”. Klaim ini memiliki maksud adanya hal yang bisa diklaim oleh brand saingan Anda, dan Anda gunakan untuk menawarkan produk kepada prospek seolah-olah keunggulan itu tidak akan dapat ditemukan oleh customer di dalam brand saingan. Klaim ini biasanya dapat direspon oleh prospek yang pandai dengan pertanyaa, “So what?” atau pertanyaan “Lalu, apa selanjutnya yang membedakan brand ini dari kompetitor?”.

  1. Klaim yang memasukkan angka statistik yang palsu dan dilebih-lebihkan

Mudah sekali membuat brand Anda langsung menonjol, yaitu dengan melebih-lebihkan klaim dalam bentuk data statistik. Semakin tinggi jumlah pengguna produk Anda atau semakin tinggi angka kesembuhan yang didapat setelah orang memakai suatu produk, maka semakin terpercaya produk tersebut di mata prospek. Namun, jika Anda ingin melakoni penjualan yang jujur, hindarilah hal ini.

Agar bahasa penjualan Anda tidak terkesan kaku dan tidak memiliki keistimewaan, pastikan Anda memeriksa kembali semua bahasa penjualan alias copywriting yang ada di websiter, deskripsi produk, email maupun saat Anda berbicara langsung dengan prospek. Lakukan riset lebih lanjut mengenai apa cerita di balik brand Anda, temuan fakta menarik yang bisa digali lebih lagi untu dijadikan kisah yang bisa dijual. Terakhir, cobalah tes bagaimana performa copywriting Anda di Google search, dan pilihlah copywriting yang benar-benar unik untuk mewakili brand Anda.

Artikel terkait

WhatsApp WhatsApp Sales