Menjalankan sebuah bisnis tak ada bedanya seperti menjalankan roda kehidupan. Kadang kala bisnis Anda berada di puncak, menguasai pasar dan kaya akan inovasi. Tapi bukan tak mungkin bila bisnis Anda tiba-tiba saja tak lagi berkembang, atau tepatnya stagnan. Karena itu seorang pebisnis harus siap dengan segala risiko yang dihadapi.
Tentunya kondisi bisnis yang stagnan akan lebih rentan menuju pada keruntuhan bila tak segera ditangani dengan cepat dan tepat. Beberapa merek dan perusahaan besar pun ada yang mengalami stagnan hingga menuju pada kebangkrutan. Salah satu contoh riil adalah Nokia, yang dulu sempat merajai bisnis ponsel dan kini justru harus tertatih-tatih bersaing.
Agar kondisi tersebut tak turut menyergap bisnis Anda, maka berikut ini adalah strategi yang perlu Anda lakukan demi menghidupkan lagi bisnis Anda yang stagnan.
1. Efektif dan Efesiensikan Alur Kerja
Bisnis yang stagnan dapat diakibatkan oleh beberapa faktor. Salah satunya adalah lambatnya kinerja tim atau karyawan Anda. Mungkin semula kinerja karyawan Anda tergolong cepat, tapi cara kerja monoton dan lawas tak akan bisa bersaing dengan budaya kerja yang baru.
Karena itu Anda perlu mengoptimalkan lagi cara kerja karyawan Anda dengan lebih mengefektifkan dan mengefesiensikan alur kerja. Anda juga bisa mengonsolidasikan dua divisi yang semula terpisah menjadi satu. Tentunya yang masih memiliki keterkaitan dan saling bersinergi.
Sebab dengan demikian, maka Anda bisa lebih mempercepat alur kerja dan memangkas jam kerja karyawan. Misal, karyawan tidak perlu lagi sering lembur untuk menyelesaikan pekerjaannya karena sudah bisa diselesaikan di jam kerja semestinya. Dan Anda juga lebih mudah menyeleksi karyawan yang kapabel dengan yang tidak.
2. Buat Program untuk Pelanggan
Bila di poin satu lebih kepada internal, maka poin dua ini adalah faktor eksternal. Inkosistensi pelanggan merupakan faktor yang dapat menyebabkan bisnis Anda stagnan. Untuk itu, daripada Anda terlalu menghabiskan tenaga memikirkan upaya mendatangkan konsumen baru, ada baiknya Anda sedikit mengalihkan perhatian Anda pada pelanggan loyal Anda.
Karena mempertahankan pelanggan adalah pilihan bijak untuk mempertahankan bisnis Anda. Bahkan ini menjadi langkah awal bagi Anda untuk menghidupkan lagi bisnis Anda. Caranya adalah dengan membuat program untuk pelanggan loyal Anda.
Namun sebelum menjalankan program ini, Anda harus lebih dulu menganalisa dan melakukan observasi untuk mengetahui reward apa yang diinginkan pelanggan Anda. Semata-mata untuk memastikan bahwa program yang Anda buat dapat benar-benar menarik bagi pelanggan Anda.
3. Buat Kontes
Sementara Anda sudah berjalan dengan program pelanggan loyal, di waktu bersamaan Anda bisa membuat peluang untuk menarik konsumen baru. Dan salah satu cara yang saat ini masih ampuh yaitu dengan membuat kontes.
Pastikan kontes ini masuk dalam program pemasaran Anda yang konsisten. Sehingga Anda pun bisa merancang kontes setiap periode tertentu agar tak membosankan.
4. Inovasi
Inovasi adalah sebuah keniscayaan. Namun sayangnya masih ada pelaku bisnis yang terlalu terlena pada pencapaiannya sehingga lupa untuk berinovasi. Untuk itu, jalankanlah strategi tepat bagi Anda untuk menciptakan inovasi. Membuat penyegaran pada bisnis Anda ketika bisnis Anda sudah dirasa stagnan. Segera lakukan dengan cepat.
Inovasi berkaitan dengan segala perubahan yang terjadi. Bisa melalui model bisnis, produk terbaru, atau sesuatu yang sederhana seperti tampilan produk atau kemasan baru.
5. Cari Strategi Marketing yang Baru
Bila bisnis Anda mulai stagnan, cobalah periksa lagi strategi marketing yang Anda gunakan. Sebab bisa jadi strategi marketing yang Anda gunakan sudah usang. Sebab bukan hal tak mungkin para pesaing Anda sudah lebih dulu meninggalkan Anda dengan strategi marketing baru yang sesuai dengan zaman. Atau sudah terlalu banyak pesaing Anda yang menggunakan strategi marketing serupa sehingga market pun menjadi jenuh.
Untuk mengatasinya, Anda bisa melakukan terobosan pada strategi marketing Anda. Pelajari beberapa kompetitor Anda yang lebih sukses atau besar. Tak ada salahnya Anda mempelajari model strategi marketing yang mereka gunakan untuk Anda tiru dan modifikasi.
6. Evaluasi
Berusaha menghidupkan lagi bisnis yang stagnan bukan berarti membuat Anda lupa untuk melakukan evaluasi. Tentukanlah waktu untuk 5 poin yang sudah disebutkan tadi. Kemudian rekap hasilnya dan buatlah grafik yang mudah dibaca. Dengan begitu Anda tahu tingkat keberhasilan masing-masing poin.
Dari hasil evaluasi ini Anda pun bisa mengetahui untuk melanjutkan strategi atau justru mengganti dengan hal baru sebelum terlambat.
Bisnis yang semula tampak baik-baik saja bisa tiba-tiba menjadi stagnan. Itu hal biasa sebab merupakan dinamika bisnis. Tapi bila tidak segera ditangani dengan baik maka dapat berakibat fatal, mulai dari penurunan hingga penutupan bisnis. Karena itu segera tentukan langkah Anda ketika menyadari bisnis Anda dalam posisi stagnan. Bergeraklah cepat sebelum terlambat.