Mekari Qontak
Bisnis lain Pemasaran

Alasan Marketer Harus Terjun ke Dunia Online Video

Banyaknya guru marketing yang sudah makan asam garam dunia marketing konvensional hingga hijrah ke dunia online marketing meramalkan bahwa video adalah masa depan marketing tidak mengatakan isapan jempol belaka. Lima tahun dari sekarang, apa yang saat ini Anda baca akan hadir dalam bentuk online, audio dan visual, dan hal ini tidak terbantahkan. Menjamurnya berbagai platform video sudah menjadi awalan yang jelas meramalkan apa yang terjadi di masa depan saat koneksi internet tanah air semakin membaik dan semua orang punya akses untuk merekam, membuat dan menyebarkan video dengan mudah.

Menurut Cisco, tahun 2017 nantinya, 69% dari trafik internet akan datang dari konten berbentuk video. Informasi dan hiburan akan dihadirkan dalam bentuk video, dan bisnis-bisnis berskala kecil dan menengah akan tertinggal jika strategi online marketing-nya tidak segera mengadaptasi konten berupa video. Yakinkan diri Anda untuk melihat berbagai alasan mengapa sekarang saat yang tepat untuk memulai mengikutsertakan video dalam strategi marketing bisnis Anda.

Dimulai dari YouTube

Siapa yang tidak bersinggungan dengan YouTube setiap hari? Entah itu lewat link yang dipostingkan teman Anda di media sosial hingga kunjungan secara langsung ke YouTube, hingga saat ini dapat dipastikan terdapat 1 Milyar pengguna internet yang menjadi unique visitor di YouTube, melebihi Facebook. Dengan memulai membuat konten dalam bentuk video, Anda dapat memasuki market yang lebih luas dengan target market yang lebih beragam dan lebih mendatangkan keuntungan.

Semua yang menjadi viral atau tersebar luas ingin dinikmati pengguna internet secara nyata, gambar dan suaranya

Hampir semua media online akan mengikutsertakan embed ke sebuah video yang dianggap sudah ditonton banyak orang atau perlu diketahui oleh pembaca media tersebut masing-masing. Penyebaran yang terjadi pun tidak tanggung-tanggung, dan hampir semuanya memiliki bukti nyata yang terekam dan bisa diakses oleh siapa saja. Membuat konten video yang unik, aneh, menyentuh, kocak, tak disangka-sangka, bersifat fenomenal atau informatif secara otomatis akan meningkatkan kesempatan untuk menjadi viral dan untuk menjadi platform interaksi yang tinggi di antara pengguna internet. Hal ini tentu saja menguntungkan untuk Anda sebagai marketer, karena ketika video dikoneksikan kembali ke situs Anda, Anda akan memperoleh trafik yang nyata, besar dan tinggal lebih lama untuk berinteraksi.

Sumber gambar: sweetrosestudios.com

Video memudahkan audiens untuk lebih paham

Terkadang, meskipun konten berisi copywriting yang menjanjikan dan kuat sudah Anda hadirkan, banyak audiens yang gagal Anda raih hanya sederhana karena mereka tidak paham. Bayangkan berapa juta, atau bahkan sampai milyaran, kerugian tidak terlacak yang mungkin sedang Anda alami? Axonna Research mengungkapkan hasil penelitiannya, bahwa tujuh dari 10 orang memiliki pandangan yang lebih positif dan hangat bagi suatu brand setelah menyaksikan konten video yang menarik dari brand tersebut. Berapa besarnya market dalam perbandingan itu? Hampir tanpa batas.

Banyaknya platform media sosial pembuat video yang dapat menjadi kendaraan marketing Anda

Tanpa mempekerjakan profesional di bidang video saat ini juga, Anda sudah bisa memulai mengadaptasi video marketing lewat media sosial yang mengakomodasi video seperti Vine, Periscope dan Snapchat, semuanya gratis dan dengan pengguna yang mencapai jutaan orang di seluruh dunia. Jadi, budget sungguh bukanlah alasan.

Sumber gambar: webvideomarketingportugal.com

Dalam mengadaptasi video marketing ke dalam strategi bisnis Anda, selalu utamakan tipe demografis audiens yang Anda inginkan untuk menangkap pesan dari video yang Anda produksi. Pastikan konten video cukup relevan, mudah dimengerti dan jelas menyampaikan maksud dari brand bisnis Anda. Lakukan promosi di berbagai platform media sosial yang berbeda agar kesempatan audiens yang beragam dapat menemukannya dan melakukan share makin besar. Desain halaman situs yang menampilkan video agar mobile-friendly, mengingat 41% video diakses dari smartphone. Di atas segalanya, tetaplah utamakan konten video dan secara konsisten perluas audiens Anda hingga era serba video benar-benar datang dan Anda sudah selangkah di depan.

Artikel terkait

WhatsApp WhatsApp Sales